Jumat, 12 Juli 2013

FLU SINGAPURA

Flu Singapore? Apakah itu?
Flu Singapore sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PKTM). Penyakit ini sesungguhnya sudah lama ada di dunia. Di indonesia sendiri sebenarnya penyakit ini bukan penyakit baru.
Istilah “Flu Singapore” muncul karena saat itu terjadi ledakan kasus dan kematian akibat penyakit ini di Singapura.  Gejala penyakit ini mirip flu, dan saat itu terjadi kejadian luar biasa di Singapura (dan kemudian juga terjadi di indonesia), banyak media cetak yang membuat istilah “Flu Singapore”.
PKTM ini merupakan penyakit akut akibat infeksi virus. Virus yang dapat menyebabkan PKTM adalah Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan  Enterovirus.  Infeksi Enterovirus 71 sering menimbulkan PKTM yang berat bahkan berkomplikasi.

APA PENYEBABNYA ?
Penyebab flu Singapore ini adalah virus yang sangat kecil yang dinamai Enterovirus. Virus ini berada di air liur penderita dan mampu bertahan lama diudara/lingkungan terbuka. Virus ini sangat mudah menular sehingga dalam satu keluarga bila salah satu anak terkena, umumnya anak lain ikut terkena. Bahkan tidak jarang terjadi wabah yang menyebar cepat dalam lingkungan sekolah. Virus ini umumnya mudah menyerang anak terutama anak Balita dan usia sekolah serta orang dewasa yang memiliki daya tahan tubuh lemah misalnya, orang tua usia > 60 tahun, ibu hamil, penderita keganasan.


ISTILAH YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT “FLU SINGAPORE”
Istilah flu Singapore hanya digunakan oleh masyarakat awam di Indonesia. Maksudnya, istilah ini tidak dikenal di Negara lain. Negara-negara lain terutama kalangan medis menamai penyakit ini dengan istilah Hand-Foot-and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit mulut-tangan-dan kaki.
Masyarakat awam di Indonesia menamai penyakit ini dengan istilah  flu singapore karena pada tahun 2000 terjadi wabah di Singapore dan pemerintah Singapore melakukan isolasi umum termasuk merawat pasien-pasien ini dan menutup beberapa sekolah dengan tujuan meredakan wabah.  Pemberitaan di media mengesankan seolah-olah penyakit ini di mulai di Singapore, padahal penyakit ini sudah ada berpuluh tahun sebelumnya di Eropa, Australia, dan Asia. Jadi istilah yang tepat untuk flu Singapore adalah infeksi enterovirus.

BAGAIMANA GEJALA PENYAKIT INI
Gejala penyakit ini sesuai dengan perjalanan penyakitnya dan dibagi atas 4 periode yaitu: masa inkubasi, gejala pada masa awal (prodromal), gejala pada masa puncak, dan gejala penyembuhan.

1. Gejala saat masa inkubasi
Masa inkubasi adalah waktu antara kontak dengan penyakit sampai dengan gejala penyakit muncul. Dengan kata lain pada masa inkubasi ini tidak akan tampak gejala penyakit. Masa inkubasi penyakit ini adalah beberapa jam hingga 2 minggu. Maksudnya, seorang anak dapat terkena penyakit (muncul gejala penyakit) hanya dalam beberapa jam setelah kontak dengan penderita (misalnya di sekolah atau di kolam renang).

2. Gejala awal penyakit (prodromal)
Hampir mirip dengan gejala awal penyakit virus lain, penyakit ini pun didahului oleh batuk-pilek ringan dan demam. Suhu tubuh bervariasi mulai dari demam ringan (terkadang orang tua tidak menyadari bahwa anaknya demam) hingga demam tinggi (suhu 39-400C). Demam sangat singkat antara 1 hingga 3 hari. Bersamaan dengan mulai turunnya demam maka muncullah gejala puncak penyakit.

3. Gejala puncak penyakit (erupsi) (4 – 5 hari)
Enterovirus ini menimbulkan beragam gejala, namun secara umum adalah gejala sariawan dan bintik kemerahan di kulit. Gejala diawali dengan timbulnya bintik kemerahan di sekitar mulut yang kemudian diikuti sariawan dan kemerahan dikulit. Ada 3 nama penyakit yang dikenal yaitu:
Hand-Foot-Mouth Disease (HFMD) atau Penyakit Mulut-Tangan-Kaki, bila terdapat kemerahan dikulit terutama telapak tangan dan kaki disertai banyak sariawan di rongga mulut (terutama di langit-lagit dan sekitar tonsil).

4. Masa akhir penyakit (konvalesent)
Berakhirnya penyakit ini ditandai dengan penyembuhan sariawan dan perubahan kelainan kulit menjadi lebih kering.

BAGAIMANA CARA PENULARANNYA
Virus Enterovirus ini sangat mudah menular. Virus ada di air liur dan ruam di kulit sejak masa inkubasi hingga masa penyembuhan. Virus masih bias menular melalui kotoran anak hingga beberapa minggu setelah sembuh. Virus dapat hidup di luar tubuh manusia (lantai, boneka, mainan lain) hingga 6 bulan .
Penularan terjadi melalui kontaminasi air yang terminum (kolam renang atau minum segelas bersama), udara (terkena batuk/bersin atau hembusan debu) ataupun kontak dengan cairan ruam (mainan yang sudah terkontaminasi air liur penderita).

BAGAIMANA CARA PENGOBATAN PENYAKIT INI
Sampai saat ini belum ada obat antivirus yang bisa membunuh virus ini. Kesembuhan seorang anak tergantung dari sistem imun sendiri. Pengobatan lebih bersifat suportif.
Keluhan yang paling mengganggu pada penderita adalah nyeri di mulut akibat sariawan dan rasa gatal di kulit akibat ruam.
Bila anak mulai sulit minum dan makan karena nyeri, maka obat anti nyeri seperti parasetamol dapat diberikan. Obat anti histamine (anti alergi) dapat membantu pengurangi rasa gatal.
Penting untuk tetap menjaga kebersihan badan terutama mulut (gosok gigi teratur) untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder bakteri (infeksi ikutan akibat bakteria)
Anti biotika tidak perlu diberikan kecuali bila dokter menemukan adanya infeksi ikutan akibat bakteri. Tidak perku diberi obat-obatan imunomodulator (penambah daya tahan tubuh) karena hingga saat ini belum ada landasan ilmiah yang menunjukkan efektifitas obat ini.

APAKAH PENYAKIT INI BERBAHAYA ?
Penderita penyakit ini sangat jarang memerlukan perawatan di Rumah sakit. Umumnya penderita akan sembuh dengan sendirinya setelah 1 minggu. Namun perlu dipahami bahwa penyakit infeksi selalu bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Walaupun sangat jarang namun infeksi enterovirus ini bisa menyebabkan kelainan berat yaitu: radang otak (ensefalitis) dan radang paru (pneumonia).

APA YANG HARUS DIWASPADAI OLEH ORANG TUA
Bila anak terkena infeksi enterovirus (flu Singapore) baik dalam bentuk HFMD, herpangina , atau Boston Exanthema, maka beberapa hal harus diperhatikan orang tua adalah sebagai berikut:

BAWALAH SEGERA ANAK KE RS BILA DITEMUKAN :
  •     Anak yang sudah tidak demam, tiba-tiba mengalami demam kembali
  •     Demam tinggi (> 39 C) dan suhu tidak turun setelah 1 jam pemberian obat panas
  •     Anak tampak sesak
  •     Respons anak terhadap panggilan atau pertanyaan semakin lambat Kejang






SUMBER : GOOGLE.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar