Senin, 05 November 2012

CARA MEMPERBAIKI DOKUMEN RUSAK


Text Recovery Converter merupakan fasilitas tambahan yang ada di MS Word untuk membuka dan memperbaiki file-file yang rusak. Sayangnya, fasilitas ini tidak diinstal secara otomatis. Anda harus menginstalnya sendiri. Begini caranya.
1. Buka Control Panel. Klik ganda ikon “Add and Remove Program”.
2. Pada kotak dialog Add and Remove Program, cari program MS Office yang terinstall, misalnya Microsoft Office Professional Edition 2003.
3. Klik tombol “Change”.
4. Pilih “Add and Remove Feature”, lalu klik “Next”,
5. Pada kotak dialog “Microsoft Office Setup”, beri tanda centang pada pilihan “Choose Advanced Customization of Applications”, dilanjutkan dengan mengklik “Next”.
6. Pada daftar fitur yang ada, cari “Converters and Filters”, lalu klik tanda “+”.
7. Pilih “Text Converters” dan beri pilihan “Run from My Computer”.
8. Klik “Update”.

Setelah Text Recovery Converter terinstal, Anda dapat menggunakan fasilitas ini untuk membuka file yang rusak. Caranya? Ini dia.
1. Buka program MS Word, lalu klik “File > Open…”.
2. Pilih file dokumen yang rusak tersebut.
3. Klik panah kecil yang ada di sisi kanan tombol “Open”.
4. Pada menu drop down yang terbuka, pilih “Open and Repair”.

Cek kembali file yang kemudian terbuka. Memang, tidak semua teks bisa di-recovery, tapi setidaknya Anda tidak perlu lagi menulis ulang seluruh naskah yang telah dibuat.

Sumber: PCplus

Password Salah, Akun Windows Dikunci



        Bisa saja ada orang iseng yang mencoba-coba menebak password akun Windows Anda. Sehebat apa pun sistem keamanan yang Anda gunakan, jika password Anda bisa diterka maka siapa pun dapat menembusnya. Makanya , password harus sulit ditebak. Misalnya dengan mengkombinasikan berbagai karakter — angka, huruf, simbol, bahkan spasi.  Selain password yang kuat, ada tambahan pengaturan untuk meningkatkan keamanan. Salah satunya dengan mencegah aksi “coba-coba tebak password”. Caranya, kunci akun setelah seseorang memasukkan password yang salah sebanyak beberapa kali. Ikuti langkah-langkah ini. 1. Klik tombol [Start], ketik secpol.msc pada kolom pencarian, dan tekan [Enter]. 2. Setelah Local Security Policy Editor terbuka, masuklah ke “Account Policies” dan pilih [Account Lockout Policy]. 3. Klik kanan [Account lockout threshold] lalu klik [Properties]. 4. Tambahkan jumlah “invalid logon” dari nilai defaultnya 0 menjadi angka lain yang lebih besar. Kalau Anda mengisinya dengan angka 3, orang lain—juga Anda—cuma boleh salah memasukkan password sebanyak 3 kali. Setelah 3 kali salah, akun akan dikunci. 5. Klik [OK] untuk menyimpan perubahan. PCplus menyarankan Anda untuk membuka kembali penguncian itu setelah beberapa menit. Gunakan pengaturan durasi pada “policy Account lockout duration”.Sumber: PCplus


CARA MEMBUAT WIRELESS

Cara membuat wireless sangatlah gampang. Silahkan ikuti cara saya di bawah ini :
1. Klik icon sinyal lalu klik tulisan "open network and sharing center"
2. Klik setup a new connection or network.
3. Klik setup wireless ad hoc, setelah itu klik next.
4. Klik next sekali lagi setelah itu isilah kolom - kolom yang telah di sediakan.
5. Untuk security type usahakan memilih yang no authentication agar tidak ada password, setelah itu klik next.
6. Tunggu loading sampai selesai, maka anda sudah dapat menikmati wireless yang anda aktifkan.


SEkian, Semoga BERMANFAAT :)

KUNCI LAYAR



Sejak Windows 98, taskbar Windows tidak pernah lagi tampil polos. Anda bisa menambahkan berbagai toolbar di sana. Coba saja Anda klik kanan mouse di taskbar, kemudian pilih menu [Toolbars]. Di sana akan muncul beberapa toolbar yang bisa Anda pilih seperti [Address], [Windows Media Player], [Links], [Language bar], [Tablet PC Input Panel], [Desktop], dan [Quick Launch]. Anda bahkan bisa membuat sendiri toolbar Anda dengan cara mengklik [New Toolbar…].

Karena begitu banyaknya toolbar yang bisa dibuat dan digunakan, hal ini bisa berpotensi membuat tampilan desktop Anda semrawut. Walaupun Anda sudah merapikannya, pengguna masih bisa mengubah-ubah tampilan layar komputer Anda, dalam hal ini toolbar Anda. Maka dari itu, Anda harus menguncinya.

Caranya begini:
1. Klik [Start] dan ketik gpedit.msc pada kolom pencarian untuk masuk ke Group Policy.
2. Masuklah ke folder Local Computer Policy-User Configuration-Administrative Templates-Desktop-.
3. Cari dan klik ganda setting Prohibit adjusting desktop toolbars.
4. Pada jendela Prohibit adjusting desktop toolbars Properties, klik radio button [Enabled] untuk mengunci toolbar.
5. Klik [OK] untuk menutup jendela properties.

Pekerjaan kita masih belum selesai sampai di sini. Karena, langkah-langkah di atas hanya akan mengunci toolbar dalam arti, pengguna tidak bisa memodifikasinya tetapi masih bisa menambah atau menghapus toolbar di desktop dan memindahkan posisinya dengan drag and drop. Lalu bagaimana solusinya?

Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Jika Anda telah keluar dari Group Policy, jalankan kembali editor policy tersebut. Setelah itu, masuklah ke folder yang sama dengan langkah sebelumnya.
2. Klik ganda setting Prevent adding, dragging, dropping, and closing the Taskbar’s toolbars yang terdapat dibagian kanan jendela.
3. Pada Prevent adding, dragging, dropping, and closing the Taskbar’s toolbars Properties, klik opsi [Enabled].
4. Terakhir, klik [OK] lalu tutup jendela Group Policy.

Nah, sekarang pengguna komputer Anda benar-benar tidak bisa mengutak-atik toolbar yang telah Anda customize.

Bikin Ubuntu Rasa Mac


Sistem operasi besutan Apple, Mac OS, terkenal memiliki tampilan atau interface yang sangat aduhai. Ia juga populer sebagai komputernya para desainer grafis.

Sayang, untuk dapat memiliki komputer merek ini, kita harus rela merogoh kocek cukup dalam. Tapi jangan frustrasi dulu, bagi pengguna Linux yang kepingin desktopnya tampil menyerupai Mac OS, ada cara untuk mengakalinya. Selain mudah, Anda juga tidak perlu khawatir dengan biaya apa pun karena status Linux sebagai sistem operasi open source tentunya bebas biaya alias gratis.

Nama aplikasinya adalah Mac4Lin. Aplikasi ini mendukung Gnome 2.26,  tapi dapat pula disandingkan dengan versi sebelumnya.

Tanpa ba bi bu lagi, mari kita mulai.

1. Untuk memulai, unduh dulu file Mac4Lin_v1.0.tar.gz di http://sourceforge.net/projects/mac4lin.


2. Ekstrak folder Mac4Lin_Install_v1.0 yang ada di dalam file tersebut.

3. Masuk ke dalam folder tersebut lalu klik-ganda di file Mac4Lin_Install_v1.0.sh. Setelah itu, klik Run In Terminal.

4. Akan muncul tulisan "Do you want to enable Metacity Compositor? If you are unsure about this or use Compiz, type 'n' [y/n]? ". Ketik "y" di sana, lalu tekan enter.

5. Kemudian, muncul pertanyaan lainnya: "The following components require root access. You can opt out of installing them as they can be manually installed as well. Would you like to install these components? If unsure, type 'n' [y/n]?". Kembali ketiklah "y" diikuti dengan enter.

6. Setelah muncul tulisan "Installing Mac4Lin GDM Login Theme and Sounds...", ketikkan password Anda, lalu enter untuk menginstal sound dan login window bergaya Mac4Lin. Setelah itu, tekan sembarang tombol jika muncul tulisan "press any key to continue". Secara otomatis, terminal akan tertutup.


7. Selamat! Mac4Lin telah terinstal di Ubuntu Anda. Untuk mengganti login window Ubuntu Anda dengan login window Mac4Lin, silakan bertandang ke system-adminstration-login window. Di sana, klik tap local, lalu beri tanda centang pada Mac4Lin GDM v1.0. Jangan lupa, hilangkan tanda centang pada welcome theme yang sebelumnya.

8. Ganti wallpaper Anda dengan wallpaper Mac4Lin yang ada di folder Mac4Lin_Install_v1.0-wallpapers.

9. Agar semakin terlihat seperti produk Apple, Anda juga bisa mengganti theme Firefox dengan theme Mac OS X. Caranya, tinggal drag dari folder Mac4Lin_Install_v1.0-mozilla-firefox, lalu drop di tab theme pada add-ons Firefox. Jika ternyata theme tersebut tidak kompatibel dengan Firefox Anda, unduh saja dari https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/12782 atau cari theme yang kompatibel di kolom pencarian. Anda dapat pula menambahkan dock di Ubuntu, seperti awn dan wbar, untuk mempercantik penampilannya. Dan jangan lupa, aktifkan juga efek transparansi pada panel dan terminal.


Sumber: PCplus

APAKAH YANG DINAMAKAN BLOG ITU?


Blog merupakan sebuah situs web yang berfungsi sebagai diary online, dimana kita bisa memasukan tulisan kita dengan mudah seperti mengetik di word processor tanpa harus mengetahui HTML dengan dalam. Banyak orang menggunakan blog untuk menuliskan pendapat, cerita, pengalaman, dan lain-lain. Alasan menggunakan blog bermacam-macam. Ada yang hanya untuk senang-senang, sengaja supaya orang lain bisa membaca, ingin berbagi sesuatu yang dianggap berharga, bahkan ada yang ingin mendapat bayaran untuk menuliskan isi blog yang bagus, dan lain sebagainya.
Apa yang dibutuhkan untuk memulai sebuah blog? secara garis besar hanya ada 2 yang paling penting, yaitu alamat email dan content.
Alamat email penting sebagai cara penyedia blog berhubungan dengan Anda dalam memberi pemberitahuan terbaru atau sebagai cara kita mengetahui apakah ada komentar baru dari pengunjung atas tulisan kita. Ini tergantung dari settingan blog Anda. Hal yang lebih penting lagi yaitu content. Tanpa content, maka blog Anda adalah sampah. Mungkin terdengar berlebihan, tapi alasan orang datang ke sebuah blog yaitu untuk mendapat sesuatu, membaca sesuatu, atau mengetahui sesuatu. Jika Anda tidak memiliki isi atau konten dari sebuah blog, maka apa yang akan Anda suguhkan pada pengunjung, terlebih lagi apa yang Anda punya supaya pengunjung akan bersedia datang lagi karena melihat sesuatu yang menarik? Kecuali blog ini untuk iseng atau konsumsi sendiri, maka content tidak harus sedemikian penting. Misalnya, Anda membuat blog untuk hanya mempelajari control panelnya, fiturnya, belajar mengedit halaman-halamannya, dan lain sebagainya.
Lalu, content apa yang menarik pengunjung? Jawabannya bisa bermacam-macam bergantung pada tipe pengunjungnya. Namun, biasanya ada blog yang berisi cerita pendek yang menarik, tanggapan terhadap berita terbaru, pengalaman yang berharga, tips dan trik melakukan sesuatu, dan lain-lain. Pada intinya sebuah blog harus mempunyai content. Masalah seberapa penting konten blog bergantung pada pengunjungnya. Contoh kasus, seorang ayah yang membuat blog khusus yang bercerita perkembangan anaknya yang baru lahir supaya orang lain bisa mengetahuinya. Bagi saya, kontennya tidak berguna karena isinya tidak sesuai minat saya, terlebih lagi saya tidak mengenal ayah tersebut. Lain halnya untuk saudara-saudaranya yang tidak tinggal dekat, konten blog itu sangat berguna jika mereka ingin mengetahui perkembangan anak dari ayah itu jika mereka tidak bisa datang langsung melihatnya.
Bagaimana garis besarnya memulai blog? Pertama Anda harus masuk situs penyedia blog, seperti www.blogsome.com, www.wordpress.com, www.blogger.com, dan situs-situs lainnya. Setelah masuk, Anda harus daftar dulu. Ada blog yang gratis atau yang berbayar. Perbedaanya bisa jadi di fitur yang didapatkannya. Jika Anda memilih situs gratisan, maka alamat blog yang Anda dapat yaitu sub domain, seperti namaanda.blogsome.com. Setelah daftar dan dikonfirmasi lewat email bahwa situs Anda telah diaktifkan (ada yang langsung aktif dan tidak dikirim email) dan mendapat informasi username dan password, maka Anda bisa langsung login ke control panel blog Anda. Setelah masuk, Anda bisa langsung post tulisan baru Anda atau mengatur hal lainnya berkaitan dengan blog Anda seperti masalah themes, settingan jumlah tulisan per halaman, dan lain-lain.
Kesimpulannya, membuat blog itu mudah. Anda hanya harus menyiapkan konten yang menarik lalu mendaftarkan diri dan ikuti petunjuk selanjutnya. Banyak-banyaklah mengirim tulisan untuk mengupdate blog Anda. Konten blog harus menarik supaya pengunjung datang walaupun baik buruknya konten tergantung pengunjung.

Minggu, 21 Oktober 2012

BIOGRAFI CHAIRIL ANWAR




      Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, mantan bupati Kabupaten Indragiri Riau, berasal dari Taeh Baruah, Limapuluh Kota.
Ibunya Saleha, berasal dari Situjuh, Limapuluh Kota.
Chairil masuk sekolah Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu masa penjajahan Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.
ChairilTak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi tentang sakitnya. Tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.


Chairil Anwar adalah seorang penyair legendaris yang dikenal juga sebagai "Si Binatang Jalang" (dalam karyanya berjudul "Aku"). Salah satu bukti keabadian karyanya, pada Jumat 8 Juni 2007, Chairil Anwar, yang meninggal di Jakarta, 28 April 1949, masih dianugerahi penghargaan Dewan Kesenian Bekasi (DKB) Award 2007 untuk kategori seniman sastra. Penghargaan itu diterima putrinya, Evawani Alissa Chairil Anwar.
Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastra. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.
Semasa kecil di Medan, Chairil sangat dekat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:
"Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta"
Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa menyebut nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.
Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.

Masa dewasa
Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di "Majalah Nisan" pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945.
Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin).
Chairil memang penyair besar yang menginspirasi dan mengapresiasi upaya manusia meraih kemerdekaan, termasuk perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Hal ini, antara lain tercermin dari sajaknya bertajuk: "Krawang-Bekasi", yang disadurnya dari sajak "The Young Dead Soldiers", karya Archibald MacLeish (1948).
Dia juga menulis sajak "Persetujuan dengan Bung Karno", yang merefleksikan dukungannya pada Bung Karno untuk terus mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945.
Bahkan sajaknya yang berjudul "Aku" dan "Diponegoro" juga banyak diapresiasi orang sebagai sajak perjuangan. Kata Aku binatang jalang dalam sajak Aku, diapresiasi sebagai dorongan kata hati rakyat Indonesia untuk bebas merdeka.

MAKNA PUISI "AKU" CIPTAAN CHAIRIL ANWAR


AKU


Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

Analisis puisi 


1.      TemaTema adalah sesuatu yang menjadi pikiran pengarang. Sesuatu yang menjadi pikiran tersebut dasar bagi puisi yang dicipta oleh penyair. Sesuatu yang dipikirkan itu bias bermacam-macam permasalahan hidup. Penyair tidak pernah menyebut tema tema puisi yang ditulisnya. Untuk mengetahui temasebuah puisi pembaca harus membaca keseluruhan puisi tersebut dengan cermat.Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Seperti pada baris keempat dan kelima : ‘Biar peluru menembus kulitku’‘Aku tetap meradang menerjang’. 2.      NadaNada adalah sikap penyair kepada pembaca.Dalam Puisi ‘Aku’ terdapat kata ‘Tidak juga kau’, Kau yang dimaksud dalam kutipan diatas adalah pembaca atau penyimak dari puisi ini. Ini menunjukkan betapa tidak pedulinya Chairil dengan semua orang yang pernah mendengar atau pun membaca puisi tersebut, entah itu baik, atau pun buruk. Disamping Chairil ingin menunjukkan ketidak peduliannya kepada pembaca, dalam puisi ini juga terdapat pesan lain dari Chairil, bahwa manusia itu itu adalah makhluk yang tak pernah lepas dari salah. Oleh karena itu, janganlah memandang seseorang dari baik-buruknya saja, karena kedua hal itu pasti akan ditemui dalam setiap manusia. Selain itu, Chairil juga ingin menyampaikan agar pembaca tidak perlu ragu dalam berkarya. Berkaryalah dan biarkan orang lain menilainya, seperti apa pun bentuk penilaian itu.3.      RasaRasa adalah sikap penyeir terhadap pokok permasalahan yang terdapat pada puisinya.Pada puisi “Aku” karya Chairil Awar  merupakan eskpresi jiwa penyair yang menginginkan kebebasan dari semua ikatan. Di sana penyair tidak mau meniru atau menyatakan kenyataan alam, tetapi mengungkapkan sikap jiwanya yang ingin berkreasi. Sikap jiwa “jika sampai waktunya”, ia tidak mau terikat oleh siapa saja, apapun yang terjadi, ia ingin bebas sebebas-bebasnya sebagai “aku”. Bahkan jika ia terluka, akan di bawa lari sehingga perih lukanya itu hilang. Ia memandang bahwa dengan luka itu, ia akan lebih jalang, lebih dinamis, lebih vital, lebih bergairah hidup. Sebab itu ia malahan ingin hidup seribu tahun lagi. Uraian di atas merupakan yang dikemukakan dalam puisi ini semuanya adalah sikap chairil yang lahir dari ekspresi jiwa penyair.4.      AmanatAmanat adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat berhubungan dengan makna karya sastra. Makna bersifat kias, subjektif, dan umum. Makna berhubungan dengan individu, konsep seseorang dan situasi tempatpenyair mengimajinasikan puisinya.Amanat dalam Puisi ‘Aku’ karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan dan  dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut :
  • Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun   rintangan menghadang.
  • Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannyasaja.
  • Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.
5.      DiksiUntuk ketepatan pemilihan kata sering kali penyair menggantikan kata yang dipergunakan berkali-kali yang dirasa belum tepat, diubah kata-katanya.Seperti pada baris kedua: bait pertama“Ku mau tak seorang ’kan merayu”Merupakan pengganti dari kata “ku tahu”.“kalau sampai waktuku”dapat berarti “kalau aku mati”“tak perlu sedu sedan“dapat bererti “berarti tak ada gunannya kesedihan itu”. “Tidak juga kau” dapat berarti “tidak juga engkau anaku, istriku, atau kekasihku”.6.      Pengimajian               Gambaran-gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau bayangan visual dan bahasa yang menggambarkannya biasa disebut dengan citra atau imaji. Citraan dapat dikelompokan atas beberapa macam, antara lain : citraan visual (penglihatan), citraan auditif (pendengaran), citraan artikulatoris (pengucapan), citraan alfaktori (penciuman), citraan gustatory (kecakapan), citraan taktual (peraba/ perasaan), citraan kinaestetic “kinaestetik” (gerak), dan citraan organik.Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran)‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran)‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa)‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).7.   Kata Konkrot     Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca. Secara makna, puisi Aku tidak menggunakan kata-kata yang terlalu sulit untuk dimaknai, bukan berarti dengan kata-kata tersebut lantas menurunkan kualitas dari puisi ini. Sesuai dengan judul sebelumnya, puisi tersebut menggambarkan tentang semangat dan tak mau mengalah, seperti Chairil itu sendiri.8.      VersifikasiRitme dalam puisi yang berjudul ‘Aku’ ini terdengar menguat karena ada pengulangan bunyi (Rima) pada huruf vocal ‘U’ dan ‘I’Vokal ‘U’pada larik pertama dan ke dua, pengulangan berseling vokal a-u-a-uLarik pertama ‘Kalau sampai waktuku.’Larik kedua ‘Ku mau tak seorang-’kan merayu.Larik kedua ‘Tidak juga kau’.Pengulangan vokal ‘I’:Luka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih perihDan aku akan lebih tidak peduliAku mau hidup seribu tahun lagi9.      TipogafriTipografi atau disebut juga ukiran bentuk. Dalam Puisi didefinisikan atau diartikan sebagai tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Namun dalam sajak ‘Aku’ karya Chairil Anwar tidak menggunakan tipografi.10.  Sarana RetorikaDalam sajak ini intensitas pernyataan dinyatakan dengan sarana retorika yang berupa hiperbola, dikombinasi dengan ulangan, serta diperkuat oleh ulangan bunyi vokal a dan u ulangan bunyi lain serta persajakan akhir seperti telah dibicarakan di atas.Hiperbola tersebut :Aku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar perlu menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang………Aku ingin hidup seribu tahun lagiGaya tersebut disertai ulangan i-i yang lebih menambah intensitas :Luka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak perduliAku ingin hidup seribu tahun lagiDengan demikian jelas hiperbola tersebut penonjolan pribadi tanpa makin nyata disana ia mencoba untuk nyata berada di dalan dunianya.

PROSES TERBENTUKNYA TORNADO

               Kali ini saya mau mengangkat tentang Tornado, tornado seolah sudah tidak aneh lagi karena seringnya mereka berhadapan dengan kekuatan alam satu ini, sampai sampai mereka mendesain khusus rumah mereka dengan ruang bawah tanah khusus yang digunakan saat Tornado hadir. sebetulnya apa itu tornado? 
Tornado adalah badai yang dashsyat, lebih kecil dari daripada Angin Topan, tapi dengan pusaran angin yang lebih kencang. Pusaran Tornado yang khas tergantung di awan hitam berpetir dan menyentuh tanah seperti corong yang berputar. Tornado terbentuk oleh gelombang udara. Udara lembab yang hangat bertemu udara kering yang dingin hingga terbentuklah awan petir. Setelah awan petir terbentuk, udara yang hangat naik dan ketika udara hangat mendesak udara kosong semakin banyak, udara mulai berputar. Udara yang berputar membentuk Tornado. Beberapa Tornado hanya berlangsung beberapa detik, sedangkan yang lainnya bisa lebih dari 1 jam. Kebanyakan Tornado bergerak di tanah dengan kecepatan 35-65 km/jam. Tornado di belahan bumi utara arah putaran udaranya berlawanan dengan arah jarum jam. Tornado dengan awan ditekan oleh angina yang lebih tinggi di atmosfer. Kadang-kadang beberapa Tornado kecil bisa terbentuk dari satu awan petir. Debu dan tanah terisap ke dalam corongnya yang berputar dengan tekanan rendah mengelilingi daerah yang tenang. Kerusakan yang timbul sepanjang lintasan Tornado bisa selebar lebih dari satu kilometer dengan panjang 100 km. Lebar corong Tornado kecil mungkin hanya 3 meter, sedangkan Tornado yang besar bisa ratusan kalinya. Kalau Tornado terbentuk di atas lautan, air dan buih akan terisap ke dalam awan. Tornado ini disebut Angin ‘Puting Beliung’ (Waterspout).Sekalipun tidak sekuat Tornado di daratan, angin ini sangat mengganggu pelayaran.Tekanan rendah di dalam corong menyebabkan terbentuknya kubah di permukaan laut. Angin Puting Beliung mempunyai diameter 6 sampai 60 meter, dan kadang-kadang berpasangan. Kadang-kadang ketika Tornado terbentuk di atas wilayah yang kering dan panas, ia mengangkat banyak debu dan pasir yang berterbangan, dan disebut ‘setan debu’. Tornado yang berdebu ini seolah mengumpulkan tenaga dari panas di tanah dan bisa mencapai ketinggian 300 meter. 



               Tingkatan skala tornado Tingkatan skala tornado berdasarkan skala Fujita. Nama ini diambil dari nama penemunya yang seorang meteorologis bernama T. Theodore Fujita. Skala Fujita ini memiliki enam tingkatan yaitu: 1. Skala F0 merupakan tingkatan terendah dengan kecepatan angin 40 sampai 72 mph 2. Skala F1 dengan kecepatan angin 73 sampai 112 mph. pada tingkat ini tornado mampu merusak atap bangunan dan mobil kecil. 3. Skala F2, tornado mampu merusak rumah, truk, kereta api dan pepohonan. Kecepatan angin sekitar 113 sampai 157 mph. 4. Skala F3 dengan kecepatan angin 158 sampai 206 mph. 5. Skala F4 dengan kecepatan angin 207 sampai 260 mph yang mampu merusak struktur bangunan rumah. 6. Skala F5 merupakan skala tertinggi dengan kecepatan angin 261 sampai 318 mph. Pada tingkat ini, mobil akan berterbangan di udara dan seluruh truktur bangunan rumah akan luluh lantak di hantamnya. Tornado terjadi di seluruh dunia, dan paling sering di Amerika Utara, Eropa, Asia Timur, dan Australia. Juga ‘setan debu’ sering terjadi di wilayah gurun AS, Australia, India dan Afrika, termasuk di Gurun Sahara. 

sumber :http://materiilmupelajaran.blogspot.com/2011/04/angin-angin-pembawa-bencana.html

Sabtu, 13 Oktober 2012

CERPEN PERADILAN RAKYAT




Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Pengacara tua itu meringis.
"Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan."
"Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"
Pengacara tua itu tertawa.
"Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua.
Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf.

"Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."

Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.

"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog."
"Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."

"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.

Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang.

Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini."

Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan.

"Tapi aku datang kemari bukan untuk minta pertimbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan hormat supaya aku bersedia untuk membelanya."

"Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu tiba-tiba.
Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap pengacara tua itu dengan heran.
"Bagaimana Anda tahu?"

Pengacara tua mengelus jenggotnya dan mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh. Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu."

Pengacara muda sekarang menarik napas panjang.
"Ya aku menerimanya, sebab aku seorang profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela. Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka yang membutuhkan keahlianku untuk membantu pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga tercapai keputusan yang seadil-adilnya."

Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
"Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?"
"Antara lain."
"Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku."
Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang tua itu.
"Jadi langkahku sudah benar?"
Orang tua itu kembali mengelus janggutnya.

"Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun, tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat. Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena ketakutan, bukan?"
"Tidak! Sama sekali tidak!"
"Bukan juga karena uang?!"
"Bukan!"
"Lalu karena apa?"
Pengacara muda itu tersenyum.
"Karena aku akan membelanya."
"Supaya dia menang?"

"Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya sebagai klienku."
Pengacara tua termenung.
"Apa jawabanku salah?"
Orang tua itu menggeleng.

"Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan berhasil keluar sebagai pemenang."

"Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan."

"Tapi kamu akan menang."
"Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa tahu aku akan menang."

"Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu besar untuk kalah saat ini."

Pengacara muda itu tertawa kecil.
"Itu pujian atau peringatan?"
"Pujian."
"Asal Anda jujur saja."
"Aku jujur."
"Betul?"
"Betul!"

Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai menembak lagi.
"Tapi kamu menerima membela penjahat itu, bukan karena takut, bukan?"

"Bukan! Kenapa mesti takut?!"
"Mereka tidak mengancam kamu?"
"Mengacam bagaimana?"
"Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan angka-angka?"

"Tidak."
Pengacara tua itu terkejut.
"Sama sekali tak dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?"
"Tidak."
"Wah! Itu tidak profesional!"
Pengacara muda itu tertawa.
"Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan orang!"
"Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?"
Pengacara muda itu terdiam.
"Bagaimana kalau dia sampai menang?"
"Negara akan mendapat pelajaran penting. Jangan main-main dengan kejahatan!"
"Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?"
Pengacara muda itu tak menjawab.
"Berarti ya!"
"Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan menang!"

Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat tangannya.

"Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok."
"Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan. Aku tidak takut."

"Dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?"

"Betul."
"Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak perlu kamu bimbang.

Keputusanmu sudah tepat. Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional."

Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi pengacara tua tidak memberikan kesempatan.
"Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat rindu kepada dia."

Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah dan kesakitan.

"Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu sebagai seorang profesional."
"Tapi..."

Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda.
"Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat malam."

Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu, agar suaranya jangan sampai membangunkan orang tua itu dan berbisik.

"Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa yang lalai."

Apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi. Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah.

Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu.

"Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?" **

Sinopsis Novel "MENCARI CINTA"



MENCARI CINTA adalah sebuah novel cinta remaja hasil karya penulis muda berbakat iaitu LEEYA MYRA.

Novel Mencari Cinta ini mengisahkan tentang kemelut cinta seorang gadis bernama Annessa yang terbelenggu dalam cinta remajanya. Sentiasa mengingati kenangan manis di zaman persekolahannya. Menjadi perindu menunggu kehadiraan lelaki bernama Ilham Hazami.

Munculnya Faris bersama lamarannya membuatkan Annessa kebinggungan. Keliru untuk membuat keputusan. Lantas membiarkannya tergantung tanpa menolak mahupun menerima. Hakikatnya Annessa masih mahu mengejar bayang Ilham dan masih enggan membiarkan bayang itu pergi dari hidupnya.

Namun, penantian Annessa berakhir dengan kekecewaan apabila ilham pulang dari Jepun dengan status suami orang. Annessa kecewa kerana penantiannya sia-sia dan yang lebih mengecewakan lagi bila mendapat tahu bahawa isteri Ilham adalah sahabat baiknya sendiri iaitu Sofia.

Bersama luka yang parah dia berpaling kepada Faris. Menyambut lamaran Faris yang dulunya dibiarkan sepi. Berjanji akan berusaha untuk bahagia bersama Faris walaupun jiwanya meronta setiap saat. Masih gagal menyingkir bayangan Ilham dari hidupnya. Walaupun bersama Faris namun jiwanya masih mengejar bayangan Ilham.

Hanya kerana saling memendam perasaan mereka jadi penasaran. Sekeping kad ucapan kiriman Ilham menimbulkan seribu penyesalan.Kalaulah Annessa berani meluahkan rasa hatinya mungkin mereka sedang berbahagia di saat ini. Di mana silapnya? Siapa yang bersalah antara mereka? Atau inikah perjalanan takdirnya.

Cinta itu duri. Cinta itu duka. Namun, cinta bukan sekadar hitam putih! Tidak juga betul atau salah! Cinta adalah sesuatu yang sukar di kawal. Ilham suatu mimpi dan Faris pula suatu realiti. Tapi, mimpi itu juga yang dikejarnya. Dia mahu merebut cinta Ilham yang tidak pernah dimilikinya selama ini.

Tapi wajarkah cinta dijadikan alasan untuk bersikap keji? Wajarkah dia merebut sesuatu yang bukan miliknya? Walaupun Sofia memberi peluang itu kepadanya, tapi tegakah dia mengkhianati sahabatnya sendiri. Tidak! Annessa tidak sekejam itu.

Di saat Annessa mencuba untuk menerima Faris, kejadian yang tidak diduga terjadi. Sofia, isteri Ilham mendapat kemalangan dan meninggal dunia. Annessa keliru. Tidak berdaya menghadapi dilema ini. Terasa diri bergitu ketakutan.Tidak percaya kepada lakaran takdir di depannya. Sahabat baik yang suatu waktu dahulu berkongsi suka dan duka bersamanya telah pergi meninggalkannya. Mungkinkah ini satu petunjuk? Peluang untuk dia kembali bersama Ilham? Annessa buntu.

Dalam kekalutan fikiran, Annessa menolak kembali Faris. Lupa dengan janjinya; untuk bahagia bersama Faris. Kekerasaan hatinya tidak mampu dilembutkan walaupun dengan airmata Faris. "Takkan saya langsung tak bernilai pada awak?" Sukar untuk menangkis kata-kata Faris. Annessa akui memang dia yang bersalah. Namun, keikhlasan hati Faris meruntun jiwanya. Betulkan tindakannya ini? Membiarkan lelaki sebaik Faris pergi dari hidupnya.

Namun, Annessa kecewa bila Ilham langsung tidak menunjukkan rasa sedih di atas kematian Sofia. Entah kenapa tiba-tiba perasaan cintanya kepada Ilham menjadi hambar. Walaupun masih berbekas cintanya kepada Ilham namun tidak mampu mengatasi rasa kecewa dan hampa yang menyelinap di jiwanya. Hatinya tiba-tiba rasa kekosongan.

Annessa redha. Membiarkan kedua-dua lelaki itu pergi dari hidupnya. Namun, dia bersyukur kerana cinta yang selama ini membelenggu dirinya telah hilang. Bertahun dia gagal menyingkir rasa itu, akhirnya dia berjaya.

Perjalanan hidup masih jauh. Dan Annessa kena teruskan kehidupannya dengan sebaik mungkin. Namun, dalam pada itu ada getar rasa yang mula menyelinap di sanubarinya. Sebaris nama itu mula mendapat tempat di hatinya. Ada rindu yang berputik buat lelaki yang bernama Ahmad Faris.

Untuk mengambil keputusan itu, Annessa bermohon agar dilorongkan hatinya pada yang sepatutnya. Annessa tidak pernah menyesal dengan keputusannya dahulu. Lalu, bila hatinya tergerak untuk melangkah, Annessa percaya itu satu ketentuan.

Bersama keyakinan Annessa menemui Faris, menyatakan hasrat di hati. Dan Faris menyambutnya dengan rela hati. Episod cinta antara mereka baru bermula. Dan Insya-Allah, kesudahannya pasti tidak akan sama seperti sebelum ini.

Selasa, 25 September 2012

DAFTAR LAGU KEBANGSAAN



 

 

1.   Lagu Garuda Pancasila oleh sudharnoto

Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentausa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
2.   Berkibarlah Benderaku oleh ibu Sud
      Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa

Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah Slama-lamanya

Kami rakyat Indonesia
Bersedia setiap masa
Mencurahkan segenap tenaga
Supaya kau tetap cemerlang

Tak goyang jiwaku menahan rintangan
Tak gentar rakyatmu berkorban
Sang merah putih yang perwira
Berkibarkah Slama-lamanya


3. Indonesia Pusaka oleh Ismail Marzuki

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi










SEJARAH LAMBANG BURUNG GARUDA


Lambang Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang negara Indonesia berbentuk burungGaruda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.
Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Sejarah


Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut,Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh dan Cetho dalam bentuk relief atau arca. Di Prambanan terdapat sebuah candi di muka candi Wishnu yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi tidak ditemukan arca Garuda di dalamnya. Di candi Siwa Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan keponakan Garuda yang juga bangsa dewa burung, Jatayu, mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Arca anumertaAirlangga yang digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai Garuda dari Candi Belahan mungkin adalah arca Garuda Jawa Kuna paling terkenal, kini arca ini disimpan di Museum Trowulan.
Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuna telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negara.
Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh Jepang.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Mereka bertiga sepakat mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" dan tidak berjambul seperti bentuk sekarang ini. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.
Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah sebelumnya diperbaiki antara lain penambahan "jambul" pada kepala Garuda Pancasila, serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di belakang pita menjadi di depan pita, atas masukan Presiden Soekarno. Dipercaya bahwa alasan Soekarno menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle,Lambang Amerika Serikat. Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini.
DESKRIPSI DAN ARTI FILOSOFIS
GARUDA
§  Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
§  Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
§  Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
§  Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:
§  17 helai bulu pada masing-masing sayap
§  8 helai bulu pada ekor
§  19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
§  45 helai bulu di leher
PERISAI
§  Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
§  Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
§  Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
§  Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut :
1.    Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam;
2.    Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah;
3.    Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih;
4.    Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala bantengdi bagian kanan atas perisai berlatar merah ; dan
5.    Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.
Pita Bertuliskan Bhineka Tunggal Ika

§  Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam.
§  Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Beberapa aturan
Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958 
Lambang Negara menggunakan warna pokok yang terdiri atas:
1.    warna merah di bagian kanan atas dan kiri bawah perisai;
2.    warna putih di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai;
3.    warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda;
4.    warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung; dan
5.    warna alam untuk seluruh gambar lambang.
Lambang Negara wajib digunakan di:
1.    dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
2.    luar gedung atau kantor;
3.    lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara;
4.    paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;
5.    uang logam dan uang kertas; atau
6.    meterai.
Dalam hal Lambang Negara ditempatkan bersama-sama dengan Bendera Negara, gambar Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden, penggunaannya diatur dengan ketentuan:
1.    Lambang Negara ditempatkan di sebelah kiri dan lebih tinggi daripada Bendera Negara; dan
2.    gambar resmi Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden ditempatkan sejajar dan dipasang lebih rendah daripada Lambang Negara.
Setiap orang dilarang:
1.    mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara;
2.    menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;
3.    membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai Lambang Negara; dan
4.    menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.