Minggu, 21 Oktober 2012

PROSES TERBENTUKNYA TORNADO

               Kali ini saya mau mengangkat tentang Tornado, tornado seolah sudah tidak aneh lagi karena seringnya mereka berhadapan dengan kekuatan alam satu ini, sampai sampai mereka mendesain khusus rumah mereka dengan ruang bawah tanah khusus yang digunakan saat Tornado hadir. sebetulnya apa itu tornado? 
Tornado adalah badai yang dashsyat, lebih kecil dari daripada Angin Topan, tapi dengan pusaran angin yang lebih kencang. Pusaran Tornado yang khas tergantung di awan hitam berpetir dan menyentuh tanah seperti corong yang berputar. Tornado terbentuk oleh gelombang udara. Udara lembab yang hangat bertemu udara kering yang dingin hingga terbentuklah awan petir. Setelah awan petir terbentuk, udara yang hangat naik dan ketika udara hangat mendesak udara kosong semakin banyak, udara mulai berputar. Udara yang berputar membentuk Tornado. Beberapa Tornado hanya berlangsung beberapa detik, sedangkan yang lainnya bisa lebih dari 1 jam. Kebanyakan Tornado bergerak di tanah dengan kecepatan 35-65 km/jam. Tornado di belahan bumi utara arah putaran udaranya berlawanan dengan arah jarum jam. Tornado dengan awan ditekan oleh angina yang lebih tinggi di atmosfer. Kadang-kadang beberapa Tornado kecil bisa terbentuk dari satu awan petir. Debu dan tanah terisap ke dalam corongnya yang berputar dengan tekanan rendah mengelilingi daerah yang tenang. Kerusakan yang timbul sepanjang lintasan Tornado bisa selebar lebih dari satu kilometer dengan panjang 100 km. Lebar corong Tornado kecil mungkin hanya 3 meter, sedangkan Tornado yang besar bisa ratusan kalinya. Kalau Tornado terbentuk di atas lautan, air dan buih akan terisap ke dalam awan. Tornado ini disebut Angin ‘Puting Beliung’ (Waterspout).Sekalipun tidak sekuat Tornado di daratan, angin ini sangat mengganggu pelayaran.Tekanan rendah di dalam corong menyebabkan terbentuknya kubah di permukaan laut. Angin Puting Beliung mempunyai diameter 6 sampai 60 meter, dan kadang-kadang berpasangan. Kadang-kadang ketika Tornado terbentuk di atas wilayah yang kering dan panas, ia mengangkat banyak debu dan pasir yang berterbangan, dan disebut ‘setan debu’. Tornado yang berdebu ini seolah mengumpulkan tenaga dari panas di tanah dan bisa mencapai ketinggian 300 meter. 



               Tingkatan skala tornado Tingkatan skala tornado berdasarkan skala Fujita. Nama ini diambil dari nama penemunya yang seorang meteorologis bernama T. Theodore Fujita. Skala Fujita ini memiliki enam tingkatan yaitu: 1. Skala F0 merupakan tingkatan terendah dengan kecepatan angin 40 sampai 72 mph 2. Skala F1 dengan kecepatan angin 73 sampai 112 mph. pada tingkat ini tornado mampu merusak atap bangunan dan mobil kecil. 3. Skala F2, tornado mampu merusak rumah, truk, kereta api dan pepohonan. Kecepatan angin sekitar 113 sampai 157 mph. 4. Skala F3 dengan kecepatan angin 158 sampai 206 mph. 5. Skala F4 dengan kecepatan angin 207 sampai 260 mph yang mampu merusak struktur bangunan rumah. 6. Skala F5 merupakan skala tertinggi dengan kecepatan angin 261 sampai 318 mph. Pada tingkat ini, mobil akan berterbangan di udara dan seluruh truktur bangunan rumah akan luluh lantak di hantamnya. Tornado terjadi di seluruh dunia, dan paling sering di Amerika Utara, Eropa, Asia Timur, dan Australia. Juga ‘setan debu’ sering terjadi di wilayah gurun AS, Australia, India dan Afrika, termasuk di Gurun Sahara. 

sumber :http://materiilmupelajaran.blogspot.com/2011/04/angin-angin-pembawa-bencana.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar