BERTANI MODERN
MEDIA ARANG
SEKAM
Diajukan Dalam
Rangka
Memenuhi Tugas Mata
Pelajaran Muatan Lokal ( Mulok )
Pembimbing
:
Dra. Mardiyah
Disusun
Oleh :
1.
Bara Kurniawan ( 10 )
2.
Mila Syahriyatul M. ( 16 )
3.
Evi Mir’atul A. (
30 )
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA KEDIRI 3
Jl. Letjen Suprapto No. 58 Kediri
Telp. ( 0354 ) 687876 Fax. 691771 Kediri 64124
TAHUN
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan
teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga mereka yang tertinggal dalam
memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal
dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu perkembangan teknologi
budidaya pertanian yang layak disebarluaskan adalah teknologi hidroponik. Hal
ini disebabkan oleh semakin langkanya sumberdaya lahan, terutama akibat
perkembangan sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian
konvensional semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan. Teknologi
budidaya pertanian sistem hidroponik memberikan alternatif bagi para petani
yang memiliki lahan sempit atau yang hanya memiliki pekarangan rumah untuk
dapat melaksanakan kegiatan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber
penghasilan yang memadai.
Hidroponik
secara harfiah berarti hidro = air, dan phonic =
pengerjaan, sehingga secara umum berarti sistem budidaya pertanian tanpa
menggunakan tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Budidaya
hidroponik biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk
menjaga supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar-benar terlindung
dari pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim dll. Beberapa
keunggulan budidaya sistem hidroponik antara lain adalah: (1) kepadatan tanaman
per satuan luas dapat dilipatgandakan sehingga menghemat penggunaan lahan; (2)
mutu produk (bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan/higiene) dapat
dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam
rumah kaca; (3) tidak tergantung musim/waktu tanam dan panen dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan pasar.
Jenis
hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan untuk tempat berdiri
tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya bebas dari unsur hara (steril),
sementara itu pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan ke dalam
media tersebut melalui pipa atau disiramkan secara manual. Media tanam tersebut
dapat berupa kerikil, pasir, gabus, arang, zeolit, atau tanpa media agregat
(hanya air). Yang terpenting adalah bahwa media tanam tersebut suci hama
sehingga tidak menumbuhkan jamur atau penyakit lainya.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apakah pengertian dari hidroponik ?
2.
Apa keunggulan dan kelemahan dari media hidroponik ?
3.
Bagaimana teknik bercocok tanam secara hidroponik?
4.
Bagaimana kriteria tanaman yang cocok dengan media hidroponik arang sekam?
5.
Apa saja alat, bahan dan bagaimana cara pembuatan arang sekam?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian hidroponik.
2. Mengetahui keunggulan dan kelemahan
media hidroponik.
3. Mengetahui teknik bercocok
tanam secara hidroponik.
4. Mengetahui kriteria tanaman
yang cocok dengan media tanam arang sekam.
5. Mengetahui alat dan
bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan media
arang sekam.
1.4 Hipotesis
Bahwa
tanaman kelompok kami dapat hidup semua dan tidak ada yang mati karena
pemberian pupuk dan air yang cukup atau seimbang, dan pemberian cahaya matahari
yang cukup. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Hidroponik
Percobaan tentang ilmu nutrisi sudah dimulai sejak
abad ke 16 dengan mengembangkan pertanian hidroponik dan sejak saat itu
pertanian high-technology ini semakin populer dan dikenal di seluruh dunia.
Hidroponik berasal dari bahasa Latin hydros yang berarti air dan phonos
yang berarti kerja. Hidroponik arti harfiahnya adalah kerja air.
Bertanam secara hidroponik kemudian dikenal dengan bertanam tanpa medium tanah
(soilless cultivation, soilless culture). Pada awalnya bertanam secara
hidroponik menggunakan wadah yang hanya berisi air yang telah dicampur dengan
pupuk, baik pupuk
makro atau pupuk mikro.
Pada
perkembangannya, bertanam hidroponik meliputi berbagai cara yaitu bertanam
tanpa medium tanah, tidak hanya menggunakan wadah yang hanya diisi air berpupuk
saja. Medium pasir, perlite, zeolit, rockwool, sabut kelapa, adalah beberapa
bahan yang digunakan oleh para praktisi di dunia dalam bertanam secara
hidroponik. Merupakan aplikasi teknologi untuk menaikkan produktivitas tanaman
pangan dalam rangka mencukupi kebutuhan seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk. Hidroponik dapat diterapkan pada sayuran, bunga, buah dsb.
2.2 Keunggulan dan
kelemahan hidroponik
v Keunggulan
- Tanaman mudah diperbaharui tanpa tergantung kondisi lahan dan musim
- Pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur
- Hemat tenaga kerja - Produk bersih dan lebih higienis
- Hemat air dan pupuk (aman untuk kelestarian lingkungan)
- Masa tanam lebih singkat
- Biaya operasional murah
- Tanaman mudah diperbaharui tanpa tergantung kondisi lahan dan musim
- Pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur
- Hemat tenaga kerja - Produk bersih dan lebih higienis
- Hemat air dan pupuk (aman untuk kelestarian lingkungan)
- Masa tanam lebih singkat
- Biaya operasional murah
v Kelemahan
-
Biaya investasi awal lebih mahal
- Sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu
- Sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu
2.3 Sistim Hidroponik
1. Prinsip dasar hidroponik adalah memberikan bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.
2. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif.
3.Sistem hidroponik bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.
4.Aeroponik adalah modifikasi hidroponik terbaru. Tanaman diletakkan di atas styrofoam hingga akarnya menggantung.
Tata Cara Penanaman Hidroponik
1. Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
2. Penyemaian
Penyempean sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
1. Prinsip dasar hidroponik adalah memberikan bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.
2. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif.
3.Sistem hidroponik bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.
4.Aeroponik adalah modifikasi hidroponik terbaru. Tanaman diletakkan di atas styrofoam hingga akarnya menggantung.
Tata Cara Penanaman Hidroponik
1. Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
2. Penyemaian
Penyempean sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
3. Persiapan media tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
4. Pembuatan green house
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
5. Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
6. Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun, dll.
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
6. Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun, dll.
2.4 Mengetahui kriteria tanaman yang cocok dengan media tanam arang sekam.
•
Golongan tanaman hortikultura
•
Meliputi : tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias, pertamanan, dan
tanaman obat-obatan
•
Pada hakekatnya berlaku untuk semua jenis tanaman baik tahunan, biennial,
maupun annual
•
Pada umumnya merupakan tanaman annual (semusim).
2.5. Mengetahui alat, bahan, dan cara pembuatan arang sekam
MEMBUAT
ARANG SEKAM
Sekam
adalah bagian dari bulir padi-padian berupa lembaran yang kering, bersisik, dan
tidak dapat dimakan. Kalau di pasaran arang sekam sekitar 2 kg an dijual dengan
harga 2rb sampai 3 rb. Sebetulnya mudah
untuk membuatnya.
- Parang untuk melubangi kaleng
- Kaleng roti
- Air satu ember
- Minyak tanah dan korek api
- Sekam
Cara
pembuatan
1. Lubangi
sekeliling kaleng roti dengan menggunakan parang
2. Tumpuk
kaleng-kaleng tersebut, kemudian sekelilingnya tumpuk dengan sekam.
3. Taruh
sedikit sekam padi di dalam kaleng, tuangi sedikit minyak tanah kemudian
dibakar.
4.
Setelah mulai
menghitam, dibalik sampai hitamnya rata
5.
Setelah hitamnya
rata, siram air agar sekam tidak menjadi abu
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Hidroponik
merupakan system bertanam tanpa menggunakan tanah dan lahan yang luas.
Keunggulan menggunakan media hidroponik cukup banyak, salah satunya buah atau
sayur yang kita tanam bisa lebih banyak dan bagus. Namun dibalik segala
kelebihannya, ada juga kekurangan menggunakan media ini yaitu biaya atau modal
awal untuk menanam dengan media ini cukup mahal, serta sangat
dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu.
Banyak sekali macam – macam madia hidroponik, salah
satunya yaitu arang sekam. Arang sekam terbuat dari kulit padi yang telah
dibakar namun tidak sampai menjadi abu. Arang sekam, merupakan salah satu media
yang biasanya di pakai untuk menanam berbagai macam sayur dan buah- buahan .
Misalnya, tomat, cabai, kubis dan lain- lain. Dalam penelitian ini, kami menggunakan cabai sebagai tanaman yang akan ditanam pada media arang sekam. Dengan
waktu selama 1 bulan atau 40 hari tingkat keberhasilan tinggi, namun belum
berbuah.
3.2
Berikut Adalah Lampiran
Laporan Hasil Penananam Cabai Pada Media Arang Sekam.
Alat dan bahan :
1.
5 buah polybag ukuran sedang
2.
Bibit tanaman cabai
3.
Arang sekam secukupnya
4.
Air
5.
Baskom ( untuk mencampurkan arang sekam dengan air )
Langkah – Langkah Menanam :
1.
Siapkan bibit tanaman cabai.
2.
Siapkan air, polybag, dan arang sekam.
3.
Campurkan arang sekam dengan air dalam wadah baskom yang telah disiapkan.
4.
Kemudian, ambil arang sekam yang telah bercampur dengan air dan masukkan
5.
kedalam polybag hingga polybag setengah penuh.
6.
Ambil bibit tanaman cabai tadi, dengan memasukkannya kedalam gelas yang
berisi air.
7.
Setelah itu, tanam bibit cabai kedalam media arang sekam dan siramilah
8.
Selesai, letakkan tanaman di tempat
yang sejuk.
Cara Perawatan
:
-
Setiap hari
disiram menggunakan air 2 kali sehari, setiap pagi dan sore.
-
Setiap 1 bulan
sekali diberi pupuk NPK dicampur dengan air.
3.3
Penutup
Demikian laporan mulok ini kami buat sebagai
tugas akhir semester 1 mata pelajaran mulok. Apabila ada kekurangan dalam
pembuatan laporan ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar