Selasa, 25 September 2012

BERTANI MODERN MEDIA ARANG SEKAM


BERTANI MODERN
MEDIA ARANG SEKAM

Diajukan Dalam Rangka
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Muatan Lokal ( Mulok )
Pembimbing :
Dra. Mardiyah
Disusun Oleh :
1.                        Bara Kurniawan                                  ( 10 )
2.                        Mila Syahriyatul M.                            ( 16 )
3.                        Evi Mir’atul A.                                    ( 30 )   


MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA KEDIRI 3
           Jl. Letjen Suprapto No. 58 Kediri Telp. ( 0354 ) 687876 Fax. 691771 Kediri 64124
TAHUN 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga mereka yang tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu perkembangan teknologi budidaya pertanian yang layak disebarluaskan adalah teknologi hidroponik. Hal ini disebabkan oleh semakin langkanya sumberdaya lahan, terutama akibat perkembangan sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensional semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian sistem hidroponik memberikan alternatif bagi para petani yang memiliki lahan sempit atau yang hanya memiliki pekarangan rumah untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai.
Hidroponik secara harfiah berarti hidro = air, dan phonic = pengerjaan, sehingga secara umum berarti sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Budidaya hidroponik biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar-benar terlindung dari pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim dll. Beberapa keunggulan budidaya sistem hidroponik antara lain adalah: (1) kepadatan tanaman per satuan luas dapat dilipatgandakan sehingga menghemat penggunaan lahan; (2) mutu produk (bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan/higiene) dapat dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca; (3) tidak tergantung musim/waktu tanam dan panen dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
Jenis hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan untuk tempat berdiri tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya bebas dari unsur hara (steril), sementara itu pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan ke dalam media tersebut melalui pipa atau disiramkan secara manual. Media tanam tersebut dapat berupa kerikil, pasir, gabus, arang, zeolit, atau tanpa media agregat (hanya air). Yang terpenting adalah bahwa media tanam tersebut suci hama sehingga tidak menumbuhkan jamur atau penyakit lainya.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari hidroponik ?
2.      Apa keunggulan dan kelemahan dari media hidroponik ?
3.      Bagaimana teknik bercocok tanam secara hidroponik?
4.      Bagaimana kriteria tanaman yang cocok dengan media hidroponik arang sekam?
5.      Apa saja alat, bahan dan bagaimana cara pembuatan arang sekam?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian  hidroponik.
2. Mengetahui keunggulan dan kelemahan media hidroponik.
3. Mengetahui teknik bercocok tanam secara hidroponik.
4. Mengetahui kriteria tanaman yang cocok dengan media tanam arang sekam.
5. Mengetahui alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan media
           arang sekam.

1.4 Hipotesis
Bahwa tanaman kelompok kami dapat hidup semua dan tidak ada yang mati karena pemberian pupuk dan air yang cukup atau seimbang, dan pemberian cahaya matahari yang cukup. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur.


                       
 
                                         





                                          BAB II
                                             ISI
2.1 Pengertian Hidroponik
Percobaan tentang ilmu nutrisi sudah dimulai sejak abad ke 16 dengan mengembangkan pertanian hidroponik dan sejak saat itu pertanian high-technology ini semakin populer dan dikenal di seluruh dunia. Hidroponik berasal dari bahasa Latin hydros yang berarti air dan phonos yang berarti kerja. Hidroponik arti harfiahnya adalah kerja air. Bertanam secara hidroponik kemudian dikenal dengan bertanam tanpa medium tanah (soilless cultivation, soilless culture). Pada awalnya bertanam secara hidroponik menggunakan wadah yang hanya berisi air yang telah dicampur dengan pupuk, baik pupuk
makro atau pupuk mikro.
Pada perkembangannya, bertanam hidroponik meliputi berbagai cara yaitu bertanam tanpa medium tanah, tidak hanya menggunakan wadah yang hanya diisi air berpupuk saja. Medium pasir, perlite, zeolit, rockwool, sabut kelapa, adalah beberapa bahan yang digunakan oleh para praktisi di dunia dalam bertanam secara hidroponik. Merupakan aplikasi teknologi untuk menaikkan produktivitas tanaman pangan dalam rangka mencukupi kebutuhan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Hidroponik dapat diterapkan pada sayuran, bunga, buah dsb.
2.2 Keunggulan dan kelemahan hidroponik
v  Keunggulan
- Tanaman mudah diperbaharui tanpa tergantung kondisi lahan dan musim
- Pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur
- Hemat tenaga kerja - Produk bersih dan lebih higienis
- Hemat air dan pupuk (aman untuk kelestarian lingkungan)
- Masa tanam lebih singkat
- Biaya operasional murah
v  Kelemahan
- Biaya investasi awal lebih mahal
- Sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu



2.3 Sistim Hidroponik
1. Prinsip dasar hidroponik adalah memberikan bahan makanan dalam larutan mineral  atau nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.
2. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif.
3.Sistem hidroponik bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.
4.Aeroponik adalah modifikasi hidroponik terbaru. Tanaman diletakkan di atas styrofoam hingga akarnya menggantung.
Tata Cara Penanaman Hidroponik
1.  Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
2. Penyemaian
Penyem
pean sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

3. Persiapan media tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
4. Pembuatan green house
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
5. Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
6. Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun, dll.
2.4 Mengetahui kriteria tanaman yang cocok dengan media tanam arang sekam.
         Golongan tanaman hortikultura
         Meliputi : tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias, pertamanan, dan tanaman obat-obatan
         Pada hakekatnya berlaku untuk semua jenis tanaman baik tahunan, biennial, maupun annual
         Pada umumnya merupakan tanaman annual (semusim).
2.5. Mengetahui alat, bahan, dan cara pembuatan arang sekam
MEMBUAT ARANG SEKAM
Sekam adalah bagian dari bulir padi-padian berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan. Kalau di pasaran arang sekam sekitar 2 kg an dijual dengan harga 2rb sampai 3 rb. Sebetulnya mudah  untuk membuatnya.
Alat dan bahan
  1. Parang untuk melubangi kaleng
  2. Kaleng roti
  3. Air satu ember
  4. Minyak tanah dan korek api
  5. Sekam


Cara pembuatan
1.    Lubangi sekeliling kaleng roti dengan menggunakan parang
2.    Tumpuk kaleng-kaleng tersebut, kemudian sekelilingnya tumpuk dengan sekam.
 
3.    Taruh sedikit sekam padi di dalam kaleng, tuangi sedikit minyak tanah kemudian dibakar.
4.    Setelah mulai menghitam, dibalik sampai hitamnya rata
5.    Setelah hitamnya rata, siram air agar sekam tidak menjadi abu



BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Hidroponik  merupakan system bertanam tanpa menggunakan tanah dan lahan yang luas. Keunggulan menggunakan media hidroponik cukup banyak, salah satunya buah atau sayur yang kita tanam bisa lebih banyak dan bagus. Namun dibalik segala kelebihannya, ada juga kekurangan menggunakan media ini yaitu biaya atau modal awal untuk menanam dengan media ini cukup mahal, serta sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu.
Banyak sekali macam – macam madia hidroponik, salah satunya yaitu arang sekam. Arang sekam terbuat dari kulit padi yang telah dibakar namun tidak sampai menjadi abu. Arang sekam, merupakan salah satu media yang biasanya di pakai untuk menanam berbagai macam sayur dan buah- buahan . Misalnya, tomat, cabai, kubis dan lain- lain. Dalam penelitian ini, kami menggunakan cabai sebagai tanaman yang akan ditanam pada media arang sekam. Dengan waktu selama 1 bulan atau 40 hari tingkat keberhasilan tinggi, namun belum berbuah.




3.2         Berikut Adalah Lampiran Laporan Hasil Penananam Cabai Pada Media Arang Sekam.
Alat dan bahan :
1.   5 buah polybag ukuran sedang
2.   Bibit tanaman cabai
3.   Arang sekam secukupnya
4.   Air
5.   Baskom ( untuk mencampurkan arang sekam dengan air )



Langkah – Langkah Menanam :
1.   Siapkan bibit tanaman cabai.
2.   Siapkan air, polybag, dan arang sekam. 
3.   Campurkan arang sekam dengan air dalam wadah baskom yang telah disiapkan.
4.   Kemudian, ambil arang sekam yang telah bercampur dengan air dan masukkan
5.   kedalam polybag hingga polybag setengah penuh.
6.   Ambil bibit tanaman cabai tadi, dengan memasukkannya kedalam gelas yang berisi air.
7.   Setelah itu, tanam bibit cabai kedalam media arang sekam dan siramilah
8.   Selesai, letakkan  tanaman di tempat yang sejuk.
Cara Perawatan :
-          Setiap hari disiram menggunakan air 2 kali sehari, setiap pagi dan sore.
-          Setiap 1 bulan sekali diberi pupuk NPK dicampur dengan air.










3.3         Penutup
Demikian laporan mulok ini kami buat sebagai tugas akhir semester 1 mata pelajaran mulok. Apabila ada kekurangan dalam pembuatan laporan ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar